Jumat, 30 Mei 2014

Blackberry, iOS, Android, & Windows Phone

  Setiap gadget menggunakan operating system (OS) atau sistem operasi agar dapat bekerja optimal dan memberi keunikan kepada pengguna gadget dengan beragam fitur yang ditawarkan. Pengembang OS berkompetensi dengan waktu dan pesaing mereka agar dapat merebut pasar pengguna gadget yang terus berkembang.
  Pada awal abad ke-21 kita hanya mengenal Windows sebagai satu-satunya sistem operasi terpopuler untuk perangkat komputer. Saat ini kita mengenal setidaknya lima operating system terpopuler di dunia yang dibenamkan dalam perangkat komunikasi seluler, yaitu Blackberry, iPhone OS (iOS), Symbian, Android, dan Windows Phone. Mari kita bahas perbedaan Blackberry, iOS, Android dan Windows Phone.



Blackberry OS

  Sistem operasi Blackberry dikembangkan oleh perusahaan RIM, Research in Motion, untuk ditanamkan pada semua jenis ponsel Blackberry (BB) produksi mereka. Blackberry OS hanya bisa dipakai pada smartphone Blackberry, tidak bisa untuk gadget lain. Blackberry OS bekerja secara multitasking dan dilengkapi fasilitas trackball, touchscreen, trackwheel, dan trackpad.
  Fitur unggulan dari Blackberry OS adalah Blackberry Messenger (BBM) dan Push Mail. BBM adalah fitur komunikasi BlackBerry yang bekerja serupa dengan Yahoo Messenger (YM) dan Google Talk (GTalk). Sedangkan Push Email memudahkan pengguna gadget BB untuk membuka email secara mudah dan cepat dari smartphone mereka.

iPhone OS (iOS)

  iOS dikembangkan oleh perusahaan Apple dan digunakan secara eksklusif pada gadget produksi Apple. Sama seperti sistem operasi Blackberry, iOS hanya bisa dipakai pada perangkat smartphone tertentu. Saat ini teknologi iOS mendukung performa perangkat mobile seperti iPad, Apple TV, dan iPod Touch. Versi terbaru operating system ini adalah iOS 6.
  iOS mampu menjalankan perintah suara (Voice Commands), reading list, call filtering, call reply actions, dan video chatting dengan koneksi 3G maupun WiFi. Bagi Anda yang menyukai aktifitas berjejaring sosial, iOS mendukung integrasi akun Facebook dan Twitter Anda sehingga lebih mudah berbagi cerita menarik ke teman-teman dan relasi.

Android OS

  Android Operating System dikembangkan oleh Google Inc. dan merupakan open source (platform terbuka) yang memungkinkan pengguna gadget Android menciptakan beragam aplikasi sesuai kebutuhan. Saat ini Android tumbuh sebagai OS yang paling banyak digunakan pada perangkat ponsel pintar (smartphone) di seluruh dunia. OS Android memiliki ribuan aplikasi dan jumlahnya terus bertambah.
  Upgrade OS Android terus berjalan dengan versi terbaru Android 4.0. Versi OS Android memiliki nama-nama unik berdasarkan menu makanan, misalnya Android 1.5 Cupcake, Android 1.6 Donut, Android 2.2 Frozen Yoghurt (Froyo), Android 2.3 GingerBread, dan Android 4.0 Ice Cream Sandwich. Karena bersifat openSource, OS Android bisa diterapkan pada beragam gadget yang mendukung komunikasi mobile.

Windows Phone

  Windows Phone pada awal kemunculannya bernama Pocket PC lalu berubah nama menjadi Windows Mobile (2003) dan Windows Phone (2010). Sistem operasi ini dikembangkan oleh Microsoft Corp. dan digunakan untuk perangkat mobile buatan mereka. Versi terbaru OS smartphone Microsoft ini adalah Windows Phone 7.5 dan mendukung fitur Photo Streaming melalui SkyDrive.
  Sama seperti iOS, OS Windows Phone memiliki fitur content sharing, Facebook integration, dan Twitter integration. Windows Phone dikembangkan menurut Cloud Computing (komputasi awan) dengan sejumlah layanan menarik seperti SkyMarket, SkyLine, dan SkyBox. Cloud Computing dapat berjalan dengan optimal pada jaringan internet dengan kualitas andal.

Referensi:
1.http://www.gadgetasli.com/article/perbedaan-blackberry-ios-android-dan-windows-phone/57/


Minggu, 04 Mei 2014

Cloud Computing

Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service),  sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan")  tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain."

Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server. Komputasi awan saat ini merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh bentuk pengembangan dari teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud

Sejarah cloud computing dimulai pada tahun1960-an, John McCarth seorang pakar komputer dari MIT meramalkan bahwa suatu hari nanti komputerisasi akan menjadi infrastruktur publik layaknya seperti berlangganan listrik atau telepon. Kemudian pada akhir tahun 1990-an, lahir konsep ASP (Application Service Provider) yang ditandai munculnya perusahaan pengolah data center. Selanjutnya pada tahun1995, Larry Ellison, pendiri Oracle, melahirkan wacana “Network Computing” pasca penetrasi Microsoft Windows 95 yang merajai pasar software dunia pada saat itu. Ide itu menyebutkan bahwa PC tidak perlu dibenamkan software yang membuat berat kinerja dan cukup diganti sebuah terminal utama berupa server. Pada awal tahun 2000-an, Marc Beniof, eks Vice President Oracle melansir aplikasi CRM berbentuk “software as a service” bernama Salesforce.com sebagai penanda lahirnya cloud computing. Tahun 2005, situs online shopping Amazon.com meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud), diikuti Google dengan Google App Engine, dan IBM yang melansir Blue Cloud Initiative.

Berdasarkan jenis layanan-nya, Cloud Computing dibagi menjadi berikut ini:
  1. Software as a Service (SaaS)
  2. Platform as a Service (PaaS)
  3. Infrastructure as a Service (IaaS)



Referensi:
  1. http://teknologi.kompasiana.com/internet/2013/11/21/pengertian-cloud-computing-611685.html
  2. http://shadow3002.blogspot.com/2014/04/cloud-computing.html



Search Engine Optimization

Optimisasi mesin pencari (bahasa Inggris: Search Engine Optimization, biasa disingkat SEO) adalah serangkaian proses yang dilakukan secara sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan volume dan kualitas trafik kunjungan melalui mesin pencari menuju situs web tertentu dengan memanfaatkan mekanisme kerja atau algoritma mesin pencari tersebut. Tujuan dari SEO adalah menempatkan sebuah situs web pada posisi teratas, atau setidaknya halaman pertama hasil pencarian berdasarkan kata kunci tertentu yang ditargetkan. Secara logis, situs web yang menempati posisi teratas pada hasil pencarian memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pengunjung.

Sejalan dengan makin berkembangnya pemanfaatan jaringan internet sebagai media bisnis, kebutuhan atas SEO juga semakin meningkat. Berada pada posisi teratas hasil pencarian akan meningkatkan peluang sebuah perusahaan pemasaran berbasis web untuk mendapatkan pelanggan baru. Peluang ini dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menawarkan jasa optimisasi mesin pencari bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki basis usaha di internet.

Menurut Danny Sullivan, istilah search engine optimization pertama kali digunakan pada 26 Juli tahun 1997 oleh sebuah pesan spam yang diposting di Usenet. Pada masa itu algoritma mesin pencari belum terlalu kompleks sehingga mudah dimanipulasi.

Versi awal algoritma pencarian didasarkan sepenuhnya pada informasi yang disediakan oleh webmaster melalui meta tag pada kode html situs web mereka. Meta tag menyediakan informasi tentang konten yang terkandung pada suatu halaman web dengan serangkaian kata kunci (keyword). Sebagian webmaster melakukan manipulasi dengan cara menuliskan katakunci yang tidak sesuai dengan konten situs yang sesungguhnya, sehingga mesin pencari salah menempatkan dan memeringkat situs tersebut. Hal ini menyebabkan hasil pencarian menjadi tidak akurat dan menimbulkan kerugian baik bagi mesin pencari maupun bagi pengguna internet yang mengharapkan informasi yang relevan dan berkualitas.

Larry Page dan Sergey Brin, dua mahasiswa doktoral ilmu komputer Universitas Stanford, berusaha mengatasi permasalahan tersebut dengan membangun Backrub, sebuah mesin pencari sederhana yang mengandalkan perhitungan matematika untuk memeringkat halaman web. Algoritma tersebut, yang dinamakan PageRank, merupakan fungsi matematika yang kompleks berupa kombinasi antara perhitungan jumlah link yang mengarah pada suatu halaman web dengan analisis atas kualitas masing-masing link tersebut.

Berdasarkan prinsip kerja PageRank, secara umum bisa dikatakan bahwa halaman web yang memperoleh peringkat tinggi adalah halaman web yang banyak di-link oleh halaman web lain. Nilai PageRank juga akan semakin tinggi apabila halaman web yang mengarah kepadanya juga memiliki kualitas yang tinggi. Nilai sebuah link dari situs berkualitas tinggi seperti Yahoo! atau DMOZ dapat bernilai lebih tinggi daripada kombinasi nilai link dari seratus situs web berkualitas rendah.


Backrub hanyalah sebuah permulaan. Pada tahun 1998 Page dan Brin mendirikan Google yang merupakan versi tingkat lanjut dari Backrub. Dalam waktu singkat Google memperoleh reputasi dan kepercayaan dari publik pengguna internet karena berhasil menyajikan hasil pencarian yang berkualitas (tidak dimanipulasi), cepat, dan relevan. PageRank lantas menjadi standar baik bagi mesin pencari lain maupun bagi webmaster yang berusaha agar situs webnya memperoleh nilai PageRank setinggi mungkin sehingga menempati posisi tertinggi pada hasil pencarian.

Teknik SEO dilakukan melalui proses yang systematis artinya teknik ini harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku pada suatu search engine tertentu yang menjadi rujukannya.
Teknik SEO diterapkan pada suatu website dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pengunjung website tersebut. Banyak sekali faktor yang menentukan keberhasilan dalam SEO namun dapat di golongkan menjadi dua yaitu :

  • Onpage Optimization yaitu teknik melakukan optimasi dari dalam suatu website dengan jalan memodifikasi faktor-faktor tertentu dari bagian suatu website misalkan menentukan title, tag, content yang relevan dengan title dan lain-lain.
  • Offpage Optimization yaitu teknik optimasi yang dilakukan dari luar bagian website dengan tetap mengacu pada alogaritma search engine tertentu misalkan memperbanyak      backlink yang berkualitas.


Teknik SEO bagi kebanyakan orang bisa terbilang sulit karena membutuhkan skill yang cukup dan tingkat kesabaran yang tinggi sedangkan hasilnya tidak dapat dilihat secara langsung. Selain itu metode search engine tertentu, untuk meng-index hasil pencarian juga sering berubah. Oleh karena itu SEO dapat dikatakan sangat dinamis karena metodenya berubah dari waktu ke waktu dan juga SEO tidak dapat memberikan jaminan apakah website Anda akan muncul dalam index pencarian teratas atau tidak

Referensi:
  1. http://shadow3002.blogspot.com/2014/04/seo-search-engine-optimization.html
  2. http://www.pojokwebsite.com/pengertian-seo.html